PEMETAAN
MUKA AIR TANAH
Praktikum Hidrologi
Oleh :
Natanael
Savero Makidonng
451 414
026
Program Studi Pendidikan Geografi
jurusan
Ilmu Teknologi Kebumian, Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK
In everyday life free
ground water use patterns, so that we can see the use of wells dug by the
community. Where one of its benefits is as a means to fulfill their daily
needs. Ground water is the amount of water beneath the earth's surface that can
be collected with wells, tunnels or drainage system or by pumping. Can also be
called flow naturally flows to ground through the emission or seepage. Iar
ground surface mapping is done in Gorontalo city dungigi districts.
From the results
pemgamatan conducted, the wells of which the coordinate point LU 0033̓ 2̕ 1230
BT 2.7 and 51.1 at an altitude of 38.025 meters above sea mengahsilkan total
well depth data that is 2.54 meters, with a water depth of 0.3 meters. For two
wells located at coordinates N 00 33̕ 2̕ 1230 BT 3.3 and 51.2, situated at an
altitude of 19.5 meters above sea level, the data mengahsilkan total well depth
of 2.44 meters with water depth of 0.5 meters. while the third well is at
coordinates LU 0033̕ 3 and BT 1230 2̕ 50.4, situated at an altitude 45, 3375
masl wells produce a total depth data of 2.7 meters with water depth of 0.5
meters. Groundwater flow direction at the location of this lab is from 3 wells
to wells 1 and then to get to the wells 2. Where the groundwater flow direction
of groundwater flow high to low groundwater levels.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia Kapasitas
daya dukung dan kualitas air baku di berbagai lokasi semakin terbatas akibat
pengelolaan daerah tangkapan air yang kurang baik. Berdasarkan peraturan
menteri kesehatan nomor: 416/ Menkes/ Per/ IX/1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air, maka perlu dilaksanankan pengawasan kualitas air
secara intensif dan terus menerus. (Stewart, 1990),
Air tanah adalah sejumlah air di bawah
permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan atau
sistem drainase atau dengan pemompaan. Dapat juga disebut
aliran yang secara alami mengalir ke permukaan tanah melalui
pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978)
Air bawah permukaan adalah
segala bentuk aliran air hujan yang mengalir di bawah permukaan
tanah sebagai akibat struktur perlapisan geologi, beda
potensi kelembaban tanah, dan gaya gravitasi bumi. Air bawah permukaan
tersebut biasa dikenal dengan air tanah (Asdak, 2002). Air yang berada di
bawah muka air pada umumnya disebut air tanah, dan
lajur di bawahnya disebut sebagai lajur jenuh.
Volume air tanah dalam dataran alluvial
di tentukan oleh tebal dan penyebaran permeabilitas dari akuifer yang terbentuk
dalam aluvium dan diluvium yang mengendap dalam dataran. Apabila suatu daerah
materi penyusunnya atas materi halus (liat/berdebu) umumnya permeabilitasnya
kecil, sedangkan suatu daerah yang tersusun atas pasir dan kerikil
permeabilitasnya besar. Air tanah yang mengendap di dataran banjir ditambah
langsung dari peresapan air susupan. Permukaan air tanahnya dangkal sehingga
pengambilan air dapat dengan sumur dangkal (Handoyo, 2008).
Berdasarkan latarbelakang yang telah di jelaskan
sebelumnya penulis merumuskan masalah yang perlu dicari pemecahannya yakni bagaimana
arah aliran air tanah yang berada di kec dungigi di kota gorontalo dan peta
kontur ketinggian muka air tanah dengan menghitung data praktikum .
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah mengukur
dan membuat pemetaan sumur untuk menghasilkan peta kontur ketinggian muka air
tanah.
METODE
A.
lat
dan Bahan
1. Peta
Dasar
2. GPS
3. Tali berskala/meteran
4. Alat tulis menulis
B.
Prosedur
1. Menyiapkan alat dan bahan untuk survei:
peta, GPS, meteran dan alat tulis.
2. Mengkur kedalaman level permukaan air, ketinggian
topografi dan koordinat setiap sumur yang ada di area studi.
3. Mencatat hasil-hasil pengukuran di atas dalam tabel
pengamatan berikut pada kolom yang sesuai.
4. Memplot seluruh nilai head
total (h) dalam tabel di atas ke
dalam peta dasar sesuai koordinatnya masing-masing.
5. Membuat peta kontur ketinggian muka air tanah dari
titik-titik data head total dalam
peta tersebut menggunakan teknik isohyet.
6. Menentukan arah aliran air tanah, yakni dengan menempatkan
tanda panah di atas peta kontur yang dihasilkan.
7. Melakukan interpretasi dan estimasi terhadap peta muka
air tanah yang dihasilkan dengan menentukan zona-zona yang diduga sebagai
tangkapan air (recharge zones) dan
zona-zona luahan (discharge zones) secara
lokal di daerah studi.
a.
Lokasi
Dalam
praktikum ini kami lakukan atau
dilaksanakan di desa yang mempunyai sumur yang ada di kota
gorontalolebih tepatnya di jalan palma kec dungigi..
b. Perhitungan
Jika kedalaman air suatu sumur dikurangi
dari altitude titik pengukuran, hasilnya adalah Total Head di sumur tersebut. Total
head, seperti didefinisikan dalam mekanika fluida, terdiri dari elevation head, pressure head, dan velocity
head. Karena air tanah bergerak relatif lambat terutama dalam medium porous, maka velocity head dapat diabaikan.
Persamaan untuk total head (ht) adalah
h = z
+ hp
dimana :
z = elevation
head
hp = pressure head
Gambar
1 pengukuran di sumur
|
Gambar 1. Pengukuran
di sumur
Besar head loss
antara sumur 1 dan 2 dapat dihitung sebagai berikut:
Dh = h2 – h1
Sehingga besar gradien hidraulik dapat dihitung sebagai
berikut:
Gradien
hidraulik
Gradien hidrolik merupakan faktor
penentu terhadap laju aliran air tanah yaitu makin besar gradien hidraulik
makin besar laju aliran, demikian pula sebaliknya.
HASIL
DAN PEMBHASAN
Tabel 1. Hasil pemetaan muka air tanah
KOORDINAT
|
KETINGGIAN
|
KEDALAMAN TOTAL
|
Kedalaman air
|
KETINGGIAN (mdpl)
|
||||
SUMUR 1
|
LU
|
0
|
33
|
2,7
|
117
|
2,54
|
0,3
|
38,025
|
|
BT
|
123
|
2
|
51,1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SUMUR 2
|
LU
|
0
|
33
|
3,3
|
60
|
2,44
|
0,5
|
19,5
|
|
BT
|
123
|
2
|
51,2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SUMUR 3
|
LU
|
0
|
33
|
3
|
139,5
|
2,7
|
0,5
|
45,3375
|
|
BT
|
123
|
2
|
50,4
|
|
|
|
|
h1 = 1,94
h2 = 2,24
L = 18,24
Besar head
loss antara sumur 1 dan 2 dapat di hitung sebagai
berikut :
∆h21 = h2
– h1
2,24 – 1,94 = 0,3 sehingga Gradien hidraulik pada sumur 1 dan 2 adalah
.
itulah hasil dari pada faktor penentu terhadap laju aliran air tanah sehingga makin
besar gradien hidraulik maka makin besar laju aliran, demikian pula
sebaliknya.
Air tanah adalah semua air yang terdapat pada
lapisan pengandung air (akuifer) di bawah permukaan tanah, termasuk mata air
yang muncul di permukaan tanah. Peranan air tanah semakin lama semakin penting
karena air tanah menjadi sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan pokok hajat
hidup orang banyak (common goods), seperti air minum, rumah tangga, industri,
irigasi, pertambangan, perkotaan dan lainnya, serta sudah menjadi komoditi
ekonomis bahkan dibeberapa tempat sudah menjadi komoditi strategis.
Dalam kehidupan
sehari-hari pola pemanfaatan air tanah bebas, sehingga kita
dapat melihat penggunaan sumur gali oleh masyarakat. Dimana salah satu
manfaatnya yaitu sebagai sarana untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Dalam melakukan pengamatan pemetaan muka air
tanah kami melakukan survei terlebih dahulu pada sumur-sumur yang ada di kota
gorontalo lebih tepatnya di jalan palma kec dungii. dalam
pengamatan ini pertama-tama dilakukan menyiapkan alat dan bahan survei yaitu
GPS, roll meter, dan alat tulis menulis. Kemudian mengukur kedalaman level air
tanah dengan menggunakan roll meter, selanjutnya mengukur ketinggian topografi
dan koordinat dari setiap sumur pengamatan dengan menggunakan GPS.
Dari hasil pemgamatan
yang dilakukan, pada sumur satu yaitu pada titik koordinat LU 0033̓ 2,7 dan BT 1230 2̕ 51,1 pada ketinggian
38,025 mdpl mengahsilkan data kedalaman total sumur yaitu 2,54
meter, dengan kedalaman air 0,3 meter. Untuk sumur dua terletak pada koordinat
LU 00 33̕ 3,3 dan BT 1230 2̕ 51,2 , terletak pada
ketinggian 19,5 mdpl, mengahsilkan data kedalaman total sumur 2,44 meter dengan
kedalaman air 0,5 meter. sedangkan pada sumur ketiga yaitu pada koordinat LU 0033̕
3 dan BT 1230 2̕ 50,4 , terletak pada ketinggian 45, 3375 mdpl menghasilkan data kedalaman total sumur 2,7
meter dengan kedalaman air 0,5 meter.
Arah aliran air tanah pada lokasi
praktikum ini adalah dari sumur 3 ke sumur 1 lalu ke sampai ke sumur 2. Dimana
arah aliran air tanah mengalir dari muka air tanah yang tinggi ke muka air
tanah yang rendah.
Arah aliran air tanah dapat ditentukan dengan
menarik garis tegak lurus kontur muka air tanah tinggi ke muka air tanah rendah
(Todd, 1980). Kualitas air tanah dapat juga dipengaruhi oleh aliran air tanah.
Air tanah mengalir dari hulu ke hilir yang menyebabkan kualitas air tanahnya
juga berbeda. Chevbotarev (1995) menyimpulkan bahwa selama proses perjalanan,
air tanah cenderung berubah secara perlahan dari hulu ke hilir dan mengarah
pada komposisi kimia air laut. Proses
pengaliran air tanah dari hulu ke hilir dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
HCO3 (HCO3-,
SO4-2) SO4-2 (SO4-2,
Cl-)
(Cl-,
SO4-2)
Cl
1
(Asam) 2 3 (Garam)
Hulu
(Gunung) Tengah Hilir (Laut)
PENUTUP
KESIMPULAN
Air tanah adalah semua air yang terdapat pada
lapisan pengandung air (akuifer) di bawah permukaan tanah, termasuk mata air
yang muncul di permukaan tanah. Peranan air tanah semakin lama semakin penting
karena air tanah menjadi sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan pokok hajat
hidup orang banyak (common goods), seperti air minum, rumah tangga, industri,
irigasi, pertambangan, perkotaan dan lainnya, serta sudah menjadi komoditi
ekonomis bahkan dibeberapa tempat sudah menjadi komoditi strategis.
Arah aliran air tanah pada lokasi praktikum ini
adalah dari sumur 3 ke sumur 1 lalu ke sampai ke sumur 2. Dimana arah aliran
air tanah mengalir dari muka air tanah yang tinggi ke muka air tanah yang rendah.
Arah aliran air tanah dapat ditentukan dengan
menarik garis tegak lurus kontur muka air tanah tinggi ke muka air tanah rendah
(Todd, 1980). Kualitas air tanah dapat juga dipengaruhi oleh aliran air tanah.
Air tanah mengalir dari hulu ke hilir yang menyebabkan kualitas air tanahnya
juga berbeda. Chevbotarev (1995) menyimpulkan bahwa selama proses perjalanan,
air tanah cenderung berubah secara perlahan dari hulu ke hilir dan mengarah
pada komposisi kimia air laut.
SARAN
Kiranya terus di lakukan dan di kembangkan mengenai cara pemetaan
muka air tanah. Agar kida dapat mengetahui arah aliran air tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Asdak,
C. 2002. Hidrologi dan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada
University
Press
Bouwer,
H. 1978. Ground Water Hydrology. McGraw-Hill Book Company., New
York.
Chevbotarev,
I. I. 1955. Metamorphism of Natural Water in the Crust of Weathering.
Geochim. Cosmochim. Acta.
Handoyo, B. 2008. http://www.malang.ac.id/e-Learning/FMIPA/BudiHandoyo/
geografi.htm jumad 29 .05.2015,14.35
Stewart,
M., 1990, Geotechnical and Enviromental Geophysics : Rapid Reconnaissance
Mapping of Fresh- Water Lenses on Small Oceanic Islands, edited by Stanley H.
Ward, V. II, Society of Exploration Geophysicist, Tulsa, Oklahoma
Todd.
1980. Groundwater Hydrology. University of Califonia, Berkeley John
Wiley
and Sons, New
York.